Harga Garam Naik 100 Persen, Ibu Rumah Tangga Menjerit.
Republika, jakarta - Sejumlah ibu rumah tangga yang tinggal di
Kabupaten Karawang dikagetkan dengan naiknya harga garam dapur. Kenaikan
garam tersebut, mencapai 100 persen dari harga normalnya. Saat ini,
garam dapur yang diproduksi dari Cirebon harganya mencapai Rp 3.000 per
picis. Padahal, sebelumnya hanya Rp 1.500 per picis.
Anisah (28 tahun), ibu rumah tangga asal Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur mengatakan,
dua bulan yang lalu harga garam dapur masih Rp 1.500 per picis.
Sekarang, naik 100 persennya. Dirinya tak mengetahui penyebab kenaikan
yang cukup drastis untuk garam dapur ini.
Akan tetapi, saat ini harga garam dapur merupakan yang paling mahal.
Sebab, sebelumnya belum pernah menembus Rp 3.000 per picis. Apalagi,
garam yang biasa dikonsumsinya merupakan kualitas sedang, yang banyak
digunakan masyarakat..
Menghitung Zakat Maal / Harta Kekayaan
Rumus Perhitungan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah Perorang = 3,5 x harga beras di pasaran perliter
Contoh : Harga beras atau makanan pokok lokal yang biasa kita makan
dan layak konsumsi di pasar rata-rata harganya Rp. 10.000,- maka zakat
fitra yang harus dibayar setiap orang mampu adalah sebesar Rp. 35.000,-
Kalau menghitung dari segi berat pengalinya adalah 2,5 x harga beras atau bahan makanan pokok lokal perkilogram.
Rumus Perhitungan Zakat Profesi / Pekerjaan
Zakat Profesi = 2,5% x (Penghasilan Total – Pembayaran Hutang / Cicilan)
Menghitung Nisab Zakat Profesi = 520 x harga beras pasaran perkg
Contoh Perhitungan Dalam Zakat Profesi :
Jika Bang Jarwo punya gaji 2 juta perbulan dan penghasilan tambahan dari
kios jualan pulsa dan perdana sebesar 8 juta perbulan maka total
penghasilan Bang Jarwo sebesar 10 juta tiap bulan. Bang Jarwo membayar
cicilan kredit apartemen tidak bersubsidi pemerintah sebesar 5 juta
perbulan.
Harga beras sekilo yang biasa dikonsumsi yaitu sekitar Rp. 8.000,-
per kilogram, sehingga nisab zakatnya adalah Rp. 4.160.000,-. Karena
Bang Jarwo penghasilan bersihnya 5 juta dan ada di atas nisab, maka Bang
Jarwo harus bayar zakat profesi sebesar Rp. 5 juta x 2,5% = Rp.
125.000,- di bulan itu. Untuk bulan selanjutnya dihitung kembali sesuai
situasi dan kondisi yang ada.
Zakat profesi memang jadi perdebatan karena tidak ada dalil yang
mengena. Di kantor pemerintah umumnya setiap penghasilan otomatis
dipotong 2,5% (penuh) untuk zakat profesi. Dengan begitu institusi resmi
(ulama) Agama Islam di Indonesia berarti belum mengeluarkan fatwa haram
untuk zakat profesi artinya bukan bid’ah. Jika anda tidak sependapat
maka sebaiknya ikhlaskan saja dan anggap itu sebagai amal sodakoh anda
atau tidak mengeluarkan zakat profesi tetapi membayar zakat mal.
Menghitung Zakat Maal / Harta Kekayaan
Zakat Maal = 2,5% x Jumlah Harta Yang Tersimpan Selama 1 Tahun (tabungan dan investasi)
Menghitung Nisab Zakat Mal = 85 x harga emas pasaran per gram
Contoh Perhitungan Dalam Zakat Maal Harta:
Nyonya Upit Marupit punya tabungan di Bank Napi 100 juta rupiah,
deposito sebesar 200 juta rupiah, rumah rumah kedua yang dikontrakkan
senilai 500 juta rupiah dan emas perak senilai 200 juta. Total harta
yakni 1 milyar rupiah. Semua harta sudah dimiliki sejak satu tahun yang
lalu.
Jika harga 1 gram emas sebesar Rp. 250.000,- maka batas nisab zakat
maal adalah Rp. 21.250.000,-. Karena harta Nyonya Upit Marupit lebih
dari limit nisab, maka ia harus membayar zakat mall sebesar Rp. 1 milyar
x 2,5% = 25 juta rupiah per tahun.
Harta yang wajib dibayarkan zakat mal / zakat harta :
Emas, perak, uang simpanan, hasil pertanian, binatang ternak, benda
usaha (uang, barang dagangan, alat usaha yang menghasilkan) dan harta
temuan.
Perhitungan untuk hasil pertanian, peternakan, dan harta temuan ada
ketentuan yang berbeda dalam hal nisab maupun besaran zakatnya. Ada juga
buku yang berpendapat nisab emas adalah 93,6 gram dan perak 672 gr.
Untuk lebih mudah bisa kita konversi ke rupiah dulu.
—-
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang menimbun harta. Oleh
karena itu hiduplah sederhana dan gunakan harta untuk diputar kembali
dalam perekonomian secara halal. Jangan lupa perbanyak sedekah
sumber:
http://www.lampuislam.blogspot.com/2013/07/rumus-cara-menghitung-zakat-maalharta.html
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
11 Jul, 2016
Eulis Utami
Profil Komunitas
0
863 views
Anak merupakan anugerah Tuhan terbesar yang patut kita syukuri. Anak
jalanan atau sering disingkat “anjal” adalah sebuah istilah umum yang
mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan.
Misalnya Pengamen, Pengemis, Anak Punk, dan lainnya. Khususnya di Kota
Medan terdapat begitu banyak anak jalanan yang patut diperlakukan secara
layak. Tak hanya diperlakukan secara layak, namun mereka juga
membutuhkan rumah singgah yang bisa mengajarkan mereka mengenai
pendidikan, etika maupun mental.
Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang berlokasi di Jalan Syahbandar No.23
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon merupakan salah satu sarana
pelayanan dan pembinaan anak di Kota Medan. KOPA juga dijadikan sebagai
rumah singgah untuk anak-anak, khususnya anak jalanan.
Seperti yang diharapkan semua anak, mereka menginginkan rumah yang bisa
bermain sambil belajar, dan KOPA menyediakannya. Selain itu KOPA yang
dididirikan dan dipimpin oleh Syafri Tanjung, Ajisman, Rinaldi, M.Yasmi
dan Zulfahmi tidak hanya memberikan edukasi pendidikan melainkan juga
edukasi agama dan pemahaman serta pengarahan mengenai mental anak
jalanan agar tetap stabil.
Hebatnya lagi tidak hanya edukasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, KOPA juga memberikan edukasi kerajinan seperti menyablon,
menjahit, serta berkreativitas sendiri. KOPA berharap jika suatu saat
rumah singgah tersebut tidak lagi menjadi pelabuhan anak jalanan namun
mereka dapat membuat kerajianan sendiri dan berdagang dengan hasil
kerajinan mereka. Dan dengan begitu secara otomatis angka anak jalanan
akan menurun. Terbukti, mereka yang kita anggap pencari perhatian,
pedagang justru telah membuat prestasi sendiri. Anak jalanan hasil
didikan KOPA mampu mengikuti tournament sepak bola jalanan di Brazil
pada tahun 2014.
KOPA telah berdiri 10 tahun. Namun masih saja ada yang kurang dalam
pengurusan KOPA. Kurangnya tenaga sosial dan sulit mengatur waktu
belajar mengajar menjadi salah satu faktor kendala. Kendala tersebut tak
menyurutkan semangat pembina KOPA dalam mengembangkan rumah singgah
tersebut. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi sama dengan
KOPA menjadi salah satu bukti perkembangan KOPA. PAUD yang memberikan
edukasi pada pagi hari juga menajadi salah satu tolak ukur KOPA sendiri.
Rumah singgah KOPA tak hanya menaungi anak jalanan tetapi juga anak
bermasalah. Dalam konteks ini anak bermasalah adalah anak yang tidak
memiliki orang tua dan memiliki keterbelakangan mental dalam hal kasih
sayang. KOPA menjadi jembatan anak jalanan serta anak bermasalah untuk
tetap mengarah kepada anak yang memiliki etika dan sopan santun yang
tinggi. Mayoritas siswa KOPA mulai dari anak paud sampai Sekolah
Menengah Atas. Anak jalanan direkrut dari anak-anak kampong aur, jalan
mahkamah, kalianda dan anak-anak jalanan lainnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang magang di rumah singgah KOPA. Terkadang
mereka juga menjadi relawan untuk mengajarkan edukasi pendidikan untuk
anak-anak di KOPA. Tidak sedikit juga mereka memberikan sumbangsi untuk
kepentingan KOPA sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan orang tua lebih
peduli dengan anak karena saat ini anak berhadapan dengan lingkungan
yang buruk dan saya sangat berharap semua kalangan menciptakan
lingkungan ramah anak,” ucap pak Shafri atau biasa dipanggil Pak Icap
yang merupakan salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Peduli Anak
(KOPA).
Sumber: Cerita Tentang Medan
Cek: http://komunita.id/?p=32838
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
11 Jul, 2016
Eulis Utami
Profil Komunitas
0
863 views
Anak merupakan anugerah Tuhan terbesar yang patut kita syukuri. Anak
jalanan atau sering disingkat “anjal” adalah sebuah istilah umum yang
mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan.
Misalnya Pengamen, Pengemis, Anak Punk, dan lainnya. Khususnya di Kota
Medan terdapat begitu banyak anak jalanan yang patut diperlakukan secara
layak. Tak hanya diperlakukan secara layak, namun mereka juga
membutuhkan rumah singgah yang bisa mengajarkan mereka mengenai
pendidikan, etika maupun mental.
Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang berlokasi di Jalan Syahbandar No.23
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon merupakan salah satu sarana
pelayanan dan pembinaan anak di Kota Medan. KOPA juga dijadikan sebagai
rumah singgah untuk anak-anak, khususnya anak jalanan.
Seperti yang diharapkan semua anak, mereka menginginkan rumah yang bisa
bermain sambil belajar, dan KOPA menyediakannya. Selain itu KOPA yang
dididirikan dan dipimpin oleh Syafri Tanjung, Ajisman, Rinaldi, M.Yasmi
dan Zulfahmi tidak hanya memberikan edukasi pendidikan melainkan juga
edukasi agama dan pemahaman serta pengarahan mengenai mental anak
jalanan agar tetap stabil.
Hebatnya lagi tidak hanya edukasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, KOPA juga memberikan edukasi kerajinan seperti menyablon,
menjahit, serta berkreativitas sendiri. KOPA berharap jika suatu saat
rumah singgah tersebut tidak lagi menjadi pelabuhan anak jalanan namun
mereka dapat membuat kerajianan sendiri dan berdagang dengan hasil
kerajinan mereka. Dan dengan begitu secara otomatis angka anak jalanan
akan menurun. Terbukti, mereka yang kita anggap pencari perhatian,
pedagang justru telah membuat prestasi sendiri. Anak jalanan hasil
didikan KOPA mampu mengikuti tournament sepak bola jalanan di Brazil
pada tahun 2014.
KOPA telah berdiri 10 tahun. Namun masih saja ada yang kurang dalam
pengurusan KOPA. Kurangnya tenaga sosial dan sulit mengatur waktu
belajar mengajar menjadi salah satu faktor kendala. Kendala tersebut tak
menyurutkan semangat pembina KOPA dalam mengembangkan rumah singgah
tersebut. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi sama dengan
KOPA menjadi salah satu bukti perkembangan KOPA. PAUD yang memberikan
edukasi pada pagi hari juga menajadi salah satu tolak ukur KOPA sendiri.
Rumah singgah KOPA tak hanya menaungi anak jalanan tetapi juga anak
bermasalah. Dalam konteks ini anak bermasalah adalah anak yang tidak
memiliki orang tua dan memiliki keterbelakangan mental dalam hal kasih
sayang. KOPA menjadi jembatan anak jalanan serta anak bermasalah untuk
tetap mengarah kepada anak yang memiliki etika dan sopan santun yang
tinggi. Mayoritas siswa KOPA mulai dari anak paud sampai Sekolah
Menengah Atas. Anak jalanan direkrut dari anak-anak kampong aur, jalan
mahkamah, kalianda dan anak-anak jalanan lainnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang magang di rumah singgah KOPA. Terkadang
mereka juga menjadi relawan untuk mengajarkan edukasi pendidikan untuk
anak-anak di KOPA. Tidak sedikit juga mereka memberikan sumbangsi untuk
kepentingan KOPA sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan orang tua lebih
peduli dengan anak karena saat ini anak berhadapan dengan lingkungan
yang buruk dan saya sangat berharap semua kalangan menciptakan
lingkungan ramah anak,” ucap pak Shafri atau biasa dipanggil Pak Icap
yang merupakan salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Peduli Anak
(KOPA).
Sumber: Cerita Tentang Medan
Cek: http://komunita.id/?p=32838
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
11 Jul, 2016
Eulis Utami
Profil Komunitas
0
863 views
Anak merupakan anugerah Tuhan terbesar yang patut kita syukuri. Anak
jalanan atau sering disingkat “anjal” adalah sebuah istilah umum yang
mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan.
Misalnya Pengamen, Pengemis, Anak Punk, dan lainnya. Khususnya di Kota
Medan terdapat begitu banyak anak jalanan yang patut diperlakukan secara
layak. Tak hanya diperlakukan secara layak, namun mereka juga
membutuhkan rumah singgah yang bisa mengajarkan mereka mengenai
pendidikan, etika maupun mental.
Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang berlokasi di Jalan Syahbandar No.23
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon merupakan salah satu sarana
pelayanan dan pembinaan anak di Kota Medan. KOPA juga dijadikan sebagai
rumah singgah untuk anak-anak, khususnya anak jalanan.
Seperti yang diharapkan semua anak, mereka menginginkan rumah yang bisa
bermain sambil belajar, dan KOPA menyediakannya. Selain itu KOPA yang
dididirikan dan dipimpin oleh Syafri Tanjung, Ajisman, Rinaldi, M.Yasmi
dan Zulfahmi tidak hanya memberikan edukasi pendidikan melainkan juga
edukasi agama dan pemahaman serta pengarahan mengenai mental anak
jalanan agar tetap stabil.
Hebatnya lagi tidak hanya edukasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, KOPA juga memberikan edukasi kerajinan seperti menyablon,
menjahit, serta berkreativitas sendiri. KOPA berharap jika suatu saat
rumah singgah tersebut tidak lagi menjadi pelabuhan anak jalanan namun
mereka dapat membuat kerajianan sendiri dan berdagang dengan hasil
kerajinan mereka. Dan dengan begitu secara otomatis angka anak jalanan
akan menurun. Terbukti, mereka yang kita anggap pencari perhatian,
pedagang justru telah membuat prestasi sendiri. Anak jalanan hasil
didikan KOPA mampu mengikuti tournament sepak bola jalanan di Brazil
pada tahun 2014.
KOPA telah berdiri 10 tahun. Namun masih saja ada yang kurang dalam
pengurusan KOPA. Kurangnya tenaga sosial dan sulit mengatur waktu
belajar mengajar menjadi salah satu faktor kendala. Kendala tersebut tak
menyurutkan semangat pembina KOPA dalam mengembangkan rumah singgah
tersebut. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi sama dengan
KOPA menjadi salah satu bukti perkembangan KOPA. PAUD yang memberikan
edukasi pada pagi hari juga menajadi salah satu tolak ukur KOPA sendiri.
Rumah singgah KOPA tak hanya menaungi anak jalanan tetapi juga anak
bermasalah. Dalam konteks ini anak bermasalah adalah anak yang tidak
memiliki orang tua dan memiliki keterbelakangan mental dalam hal kasih
sayang. KOPA menjadi jembatan anak jalanan serta anak bermasalah untuk
tetap mengarah kepada anak yang memiliki etika dan sopan santun yang
tinggi. Mayoritas siswa KOPA mulai dari anak paud sampai Sekolah
Menengah Atas. Anak jalanan direkrut dari anak-anak kampong aur, jalan
mahkamah, kalianda dan anak-anak jalanan lainnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang magang di rumah singgah KOPA. Terkadang
mereka juga menjadi relawan untuk mengajarkan edukasi pendidikan untuk
anak-anak di KOPA. Tidak sedikit juga mereka memberikan sumbangsi untuk
kepentingan KOPA sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan orang tua lebih
peduli dengan anak karena saat ini anak berhadapan dengan lingkungan
yang buruk dan saya sangat berharap semua kalangan menciptakan
lingkungan ramah anak,” ucap pak Shafri atau biasa dipanggil Pak Icap
yang merupakan salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Peduli Anak
(KOPA).
Sumber: Cerita Tentang Medan
Cek: http://komunita.id/?p=32838
Anak merupakan anugerah
Tuhan terbesar yang patut kita syukuri. Anak jalanan atau sering
disingkat “anjal” adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak
yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan. Misalnya Pengamen,
Pengemis, Anak Punk, dan lainnya. Khususnya di Kota Medan terdapat
begitu banyak anak jalanan yang patut diperlakukan secara layak. Tak
hanya diperlakukan secara layak, namun mereka juga membutuhkan rumah
singgah yang bisa mengajarkan mereka mengenai pendidikan, etika maupun
mental.
Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang berlokasi di Jalan Syahbandar No.23
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon merupakan salah satu sarana
pelayanan dan pembinaan anak di Kota Medan. KOPA juga dijadikan sebagai
rumah singgah untuk anak-anak, khususnya anak jalanan.
Seperti yang diharapkan semua anak, mereka menginginkan rumah yang bisa
bermain sambil belajar, dan KOPA menyediakannya. Selain itu KOPA yang
dididirikan dan dipimpin oleh Syafri Tanjung, Ajisman, Rinaldi, M.Yasmi
dan Zulfahmi tidak hanya memberikan edukasi pendidikan melainkan juga
edukasi agama dan pemahaman serta pengarahan mengenai mental anak
jalanan agar tetap stabil.
Hebatnya lagi tidak hanya edukasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, KOPA juga memberikan edukasi kerajinan seperti menyablon,
menjahit, serta berkreativitas sendiri. KOPA berharap jika suatu saat
rumah singgah tersebut tidak lagi menjadi pelabuhan anak jalanan namun
mereka dapat membuat kerajianan sendiri dan berdagang dengan hasil
kerajinan mereka. Dan dengan begitu secara otomatis angka anak jalanan
akan menurun. Terbukti, mereka yang kita anggap pencari perhatian,
pedagang justru telah membuat prestasi sendiri. Anak jalanan hasil
didikan KOPA mampu mengikuti tournament sepak bola jalanan di Brazil
pada tahun 2014.
KOPA telah berdiri 10 tahun. Namun masih saja ada yang kurang dalam
pengurusan KOPA. Kurangnya tenaga sosial dan sulit mengatur waktu
belajar mengajar menjadi salah satu faktor kendala. Kendala tersebut tak
menyurutkan semangat pembina KOPA dalam mengembangkan rumah singgah
tersebut. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi sama dengan
KOPA menjadi salah satu bukti perkembangan KOPA. PAUD yang memberikan
edukasi pada pagi hari juga menajadi salah satu tolak ukur KOPA sendiri.
Rumah singgah KOPA tak hanya menaungi anak jalanan tetapi juga anak
bermasalah. Dalam konteks ini anak bermasalah adalah anak yang tidak
memiliki orang tua dan memiliki keterbelakangan mental dalam hal kasih
sayang. KOPA menjadi jembatan anak jalanan serta anak bermasalah untuk
tetap mengarah kepada anak yang memiliki etika dan sopan santun yang
tinggi. Mayoritas siswa KOPA mulai dari anak paud sampai Sekolah
Menengah Atas. Anak jalanan direkrut dari anak-anak kampong aur, jalan
mahkamah, kalianda dan anak-anak jalanan lainnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang magang di rumah singgah KOPA. Terkadang
mereka juga menjadi relawan untuk mengajarkan edukasi pendidikan untuk
anak-anak di KOPA. Tidak sedikit juga mereka memberikan sumbangsi untuk
kepentingan KOPA sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan orang tua lebih
peduli dengan anak karena saat ini anak berhadapan dengan lingkungan
yang buruk dan saya sangat berharap semua kalangan menciptakan
lingkungan ramah anak,” ucap pak Shafri atau biasa dipanggil Pak Icap
yang merupakan salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Peduli Anak
(KOPA).
Sumber: Cerita Tentang Medan
Cek: http://komunita.id/?p=32838
Pembayaran/Transfer via rekening dapat teman-teman lakukan pada bank di bawah ini.
"Bahagiakan hati dengan MEMBERI, lapangan jiwa dengan SEDEKAH, Hidup
ini mencari bekal bukan menambah beban, Apa yang ada dalam genggaman
kita adalah beban, sedang yang kita barikan adalah bekal. Lepaskan apa
yang ada dalam genggaman kita untuk agamanya, maka Allah akan melepaskan
apa yang ada ditangannya untuk kita".
No. Rekekening Bank BTN Untuk Donasi dan Sumbangan:
MEDIA DONASI DAN SUMBANGAN: <> <> <>
Donasi
Kami menerima bantuan berupa materi seperti sumbangan berupa Uang Tunai, pakaian layak
pakai, buku layak baca, uang dan atau sumbangan dalam bentuk lain yang
dapat kita salurkan kepada adik-adik kita semua.
Kami
menerima bantuan Zakat, Sedekah, Wakaf, Hibah, Qurban dllnya berupa
Uang dan materi seperti sumbangan pakaian layak pakai, buku layak baca,
uang dan atau sumbangan dalam bentuk lain yang dapat kita salurkan
kepada Anak-anak Jalanan, Fakir & Miskin, Yatim-Piatu, Gelandangan
& Pengangguran dan Janda-Janda miskin.
No. Rekekening Donasi & Sumbangan Bank BTN:No.Account Rekening
Zakat, Sedekah, Infaq, Wakaf, Hibah dan lain-lain: 1261901570015287,
Atas Nama: Mohammad Abduh, Bank BTN KPC Jatiasih Kota Bekasi Selatan.
#BERBAGI ITU BUKAN MUSIMAN#
Kutipan Favorit;
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
[QS. Al-Baqarah : 261]
PERNIAGAAN YANG TIDAK PERNAH MERUGI
"Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan
melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,"
(QS. Al-fatir :29).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimPjqB4yZgbSYLF6eaZtLO_JFsAaKiqzkMsjGZ1jSSqEKnD-eYiTK6RBUgm5H9HQDyEv6ZLdOZiWNrbdiLnO76YHfcqBYehZP4p2ACkdKXVsRmk3wGowpPvn-Wwplnnu9ZfL4vUn7_798m/s640/foyto7.jpg)
KOPAJA Indonesia Jakarta.
(Komunitas Peduli Anak Marjinal) adalah komunitas yang bergerak dalam
memanusiakan anak-anak yang terpinggirkan seperti anak jalanan, pemulung, dhuafa, yatim melalui pendidikan dan program-program
pemberdayaan.
KOPAJA berdiri pada 8 April 2012 dengan semangat berbagi dan peduli yang
dimulai dari perteman sesama pengurus yang mulanya hanya saling kenal
di Facebook.
Visi:
Menjadikan anak Marjinal (pengamen, pemulung, termasuk fakir miskin dan
anak yatim) pribadi yang pembelajar dan generasi yang layak unggul di
masyarakat.
Misi:
1. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa pada diri anak Marjinal.
2. Meningkatkan kualitas moral anak Marjinal.
3. Meningkatkan budaya baca tulis di kalangan anak Marjinal.
4. Memberikan layanan pendidikan formal dan nonformal kepada anak
Marjinal.
5. Memberikan program-program sosial kepada anak Marjinal.
Tujuan:
Memanusiakan dan memberikan hak-hak anak marjinal sebagaimana anak-anak
pada umumnya.
Kesekretariatan KOPAJA Pusat:
Jl. Kemanggisan Ilir III RT 007 / RW 013, No. 18B, Palmerah, Jakarta Barat, 11480
"Bahagiakan hati dengan MEMBERI, lapangan jiwa dengan SEDEKAH, Hidup
ini mencari bekal bukan menambah beban, Apa yang ada dalam genggaman
kita adalah beban, sedang yang kita barikan adalah bekal. Lepaskan apa
yang ada dalam genggaman kita untuk agamanya, maka Allah akan melepaskan
apa yang ada ditangannya untuk kita".
No. Rekekening Bank BTN Untuk Donasi dan Sumbangan:
MEDIA DONASI DAN SUMBANGAN: <> <> <>
Donasi
Kami menerima bantuan berupa materi seperti sumbangan berupa Uang Tunai, pakaian layak
pakai, buku layak baca, uang dan atau sumbangan dalam bentuk lain yang
dapat kita salurkan kepada adik-adik kita semua.
Kami
menerima bantuan Zakat, Sedekah, Wakaf, Hibah, Qurban dllnya berupa
Uang dan materi seperti sumbangan pakaian layak pakai, buku layak baca,
uang dan atau sumbangan dalam bentuk lain yang dapat kita salurkan
kepada Anak-anak Jalanan, Fakir & Miskin, Yatim-Piatu, Gelandangan
& Pengangguran dan Janda-Janda miskin.
Untuk
transfer dana, rekan-rekan menggunakan no rekening di bawah ini,
kemudian melakukan konfirmasi Via SMS ke No.HP Kami di; 088 1614 2921,
No. Rekekening Donasi & Sumbangan Bank BTN:No.Account Rekening
Zakat, Sedekah, Infaq, Wakaf, Hibah dan lain-lain: 1261901570015287,
Atas Nama: Mohammad Abduh, Bank BTN KPC Jatiasih Kota Bekasi Selatan.
#BERBAGI ITU BUKAN MUSIMAN#
Kutipan Favorit;
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
[QS. Al-Baqarah : 261]
PERNIAGAAN YANG TIDAK PERNAH MERUGI
"Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan
melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,"
(QS. Al-fatir :29).
Kopaja Indonesia Bekasi<>
Kopaja Bekasi Fokus Melayani Pendidikan Anak Jalanan
Komunitas Peduli Pendidikan Anak Jalanan (KOPAJA)
Sabekasi.com, Bekasi Selatan - Tak
banyak yang peduli dengan nasib anak-anak jalanan. Bahkan masih banyak
orang yang enggan untuk menyapa dan berbincang dengan mereka. Jalanan
memang bukanlah tujuan, tapi tuntutan hidup memaksa mereka bergelut
dengan kerasnya kehidupan.
Di tengah hingar bingar kota Bekasi, masih ada sekelompok orang atau
komunitas yang peduli dengan nasib anak-anak jalanan, salah satunya
Komunitas Peduli Pendidikan Anak Jalanan (Kopaja). Komunitas ini
dibentuk pada tahun 2012 atas dasar keprihatinan terhadap nasib
pendidikan anak-anak jalanan. Komunitas yang saat ini diketuai oleh
Krisna memiliki sekretariat di Perumnas 1 Jl. Belimbing 3 No. 21 A,RT 08
RW 06 Kel. Kranji Kec. Kota Bekasi.
Koppaja merupakan komunitas yang
concern dengan nasib
pendidikan anak-anak jalanan. Komunitas ini menyelenggarakan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) setiap hari sabtu dan minggu. Pesertanya adalah
anak-anak jalanan sekitar daerah Kranji dan area Bekasi Cyber Park
(BCP).
“Kalau hari sabtu kegiatan KBM kami adakan di sekretariat, yang
diikuti sekitar 15 anak-anak jalanan. Sedangkan hari minggu KBM kami
adakan di ruko samping BCP,” ujar Ketua Koppaja Krisna kepada
Sabekasi.com, Sabtu (2/1).
Koppaja memiliki 19 pengajar tetap dan 50 relawan. Adapun materi yang
diberikan pada kegiatan belajar mengajar adalah mengedepankan bimbingan
akhlak baru kemudian mengajarkan mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah pada umumnya.
Mengubah Stigma Negatif
Jorok, nakal, susah diatur, adalah beberapa stereotip yang melekat
pada diri anak-anak jalanan. Pandangan negatif tersebut tak berlaku bagi
komunitas Koppaja. Menurut Krisna, mereka jangan hanya dipandang
sebagai anak-anak jalanan, tapi juga anak-anak yang perlu mendapatkan
perhatian dan bimbingan.
Banyak anak-anak jalanan yang memiliki cita-cita dan ingin sukses.
Namun keterbatasan ekonomi orang tua membuat mereka putus sekolah.
“Mereka turun ke jalan bukan karena mereka nggak mau sekolah, tapi
karena mereka nggak punya modal,” tegasnya.
Ia juga berharap pemerintah memberikan perhatian lebih pada anak-anak
jalanan dengan menyediakan pendidikan gratis. Sebab usia mereka
seharusnya sekolah, bukan berada di jalanan. (Fad)
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
11 Jul, 2016
Eulis Utami
Profil Komunitas
0
863 views
Anak merupakan anugerah Tuhan terbesar yang patut kita syukuri. Anak
jalanan atau sering disingkat “anjal” adalah sebuah istilah umum yang
mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan.
Misalnya Pengamen, Pengemis, Anak Punk, dan lainnya. Khususnya di Kota
Medan terdapat begitu banyak anak jalanan yang patut diperlakukan secara
layak. Tak hanya diperlakukan secara layak, namun mereka juga
membutuhkan rumah singgah yang bisa mengajarkan mereka mengenai
pendidikan, etika maupun mental.
Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang berlokasi di Jalan Syahbandar No.23
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon merupakan salah satu sarana
pelayanan dan pembinaan anak di Kota Medan. KOPA juga dijadikan sebagai
rumah singgah untuk anak-anak, khususnya anak jalanan.
Seperti yang diharapkan semua anak, mereka menginginkan rumah yang bisa
bermain sambil belajar, dan KOPA menyediakannya. Selain itu KOPA yang
dididirikan dan dipimpin oleh Syafri Tanjung, Ajisman, Rinaldi, M.Yasmi
dan Zulfahmi tidak hanya memberikan edukasi pendidikan melainkan juga
edukasi agama dan pemahaman serta pengarahan mengenai mental anak
jalanan agar tetap stabil.
Hebatnya lagi tidak hanya edukasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, KOPA juga memberikan edukasi kerajinan seperti menyablon,
menjahit, serta berkreativitas sendiri. KOPA berharap jika suatu saat
rumah singgah tersebut tidak lagi menjadi pelabuhan anak jalanan namun
mereka dapat membuat kerajianan sendiri dan berdagang dengan hasil
kerajinan mereka. Dan dengan begitu secara otomatis angka anak jalanan
akan menurun. Terbukti, mereka yang kita anggap pencari perhatian,
pedagang justru telah membuat prestasi sendiri. Anak jalanan hasil
didikan KOPA mampu mengikuti tournament sepak bola jalanan di Brazil
pada tahun 2014.
KOPA telah berdiri 10 tahun. Namun masih saja ada yang kurang dalam
pengurusan KOPA. Kurangnya tenaga sosial dan sulit mengatur waktu
belajar mengajar menjadi salah satu faktor kendala. Kendala tersebut tak
menyurutkan semangat pembina KOPA dalam mengembangkan rumah singgah
tersebut. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi sama dengan
KOPA menjadi salah satu bukti perkembangan KOPA. PAUD yang memberikan
edukasi pada pagi hari juga menajadi salah satu tolak ukur KOPA sendiri.
Rumah singgah KOPA tak hanya menaungi anak jalanan tetapi juga anak
bermasalah. Dalam konteks ini anak bermasalah adalah anak yang tidak
memiliki orang tua dan memiliki keterbelakangan mental dalam hal kasih
sayang. KOPA menjadi jembatan anak jalanan serta anak bermasalah untuk
tetap mengarah kepada anak yang memiliki etika dan sopan santun yang
tinggi. Mayoritas siswa KOPA mulai dari anak paud sampai Sekolah
Menengah Atas. Anak jalanan direkrut dari anak-anak kampong aur, jalan
mahkamah, kalianda dan anak-anak jalanan lainnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang magang di rumah singgah KOPA. Terkadang
mereka juga menjadi relawan untuk mengajarkan edukasi pendidikan untuk
anak-anak di KOPA. Tidak sedikit juga mereka memberikan sumbangsi untuk
kepentingan KOPA sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan orang tua lebih
peduli dengan anak karena saat ini anak berhadapan dengan lingkungan
yang buruk dan saya sangat berharap semua kalangan menciptakan
lingkungan ramah anak,” ucap pak Shafri atau biasa dipanggil Pak Icap
yang merupakan salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Peduli Anak
(KOPA).
Sumber: Cerita Tentang Medan
Cek: http://komunita.id/?p=32838
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
11 Jul, 2016
Eulis Utami
Profil Komunitas
0
863 views
Anak merupakan anugerah Tuhan terbesar yang patut kita syukuri. Anak
jalanan atau sering disingkat “anjal” adalah sebuah istilah umum yang
mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan.
Misalnya Pengamen, Pengemis, Anak Punk, dan lainnya. Khususnya di Kota
Medan terdapat begitu banyak anak jalanan yang patut diperlakukan secara
layak. Tak hanya diperlakukan secara layak, namun mereka juga
membutuhkan rumah singgah yang bisa mengajarkan mereka mengenai
pendidikan, etika maupun mental.
Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang berlokasi di Jalan Syahbandar No.23
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon merupakan salah satu sarana
pelayanan dan pembinaan anak di Kota Medan. KOPA juga dijadikan sebagai
rumah singgah untuk anak-anak, khususnya anak jalanan.
Seperti yang diharapkan semua anak, mereka menginginkan rumah yang bisa
bermain sambil belajar, dan KOPA menyediakannya. Selain itu KOPA yang
dididirikan dan dipimpin oleh Syafri Tanjung, Ajisman, Rinaldi, M.Yasmi
dan Zulfahmi tidak hanya memberikan edukasi pendidikan melainkan juga
edukasi agama dan pemahaman serta pengarahan mengenai mental anak
jalanan agar tetap stabil.
Hebatnya lagi tidak hanya edukasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, KOPA juga memberikan edukasi kerajinan seperti menyablon,
menjahit, serta berkreativitas sendiri. KOPA berharap jika suatu saat
rumah singgah tersebut tidak lagi menjadi pelabuhan anak jalanan namun
mereka dapat membuat kerajianan sendiri dan berdagang dengan hasil
kerajinan mereka. Dan dengan begitu secara otomatis angka anak jalanan
akan menurun. Terbukti, mereka yang kita anggap pencari perhatian,
pedagang justru telah membuat prestasi sendiri. Anak jalanan hasil
didikan KOPA mampu mengikuti tournament sepak bola jalanan di Brazil
pada tahun 2014.
KOPA telah berdiri 10 tahun. Namun masih saja ada yang kurang dalam
pengurusan KOPA. Kurangnya tenaga sosial dan sulit mengatur waktu
belajar mengajar menjadi salah satu faktor kendala. Kendala tersebut tak
menyurutkan semangat pembina KOPA dalam mengembangkan rumah singgah
tersebut. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi sama dengan
KOPA menjadi salah satu bukti perkembangan KOPA. PAUD yang memberikan
edukasi pada pagi hari juga menajadi salah satu tolak ukur KOPA sendiri.
Rumah singgah KOPA tak hanya menaungi anak jalanan tetapi juga anak
bermasalah. Dalam konteks ini anak bermasalah adalah anak yang tidak
memiliki orang tua dan memiliki keterbelakangan mental dalam hal kasih
sayang. KOPA menjadi jembatan anak jalanan serta anak bermasalah untuk
tetap mengarah kepada anak yang memiliki etika dan sopan santun yang
tinggi. Mayoritas siswa KOPA mulai dari anak paud sampai Sekolah
Menengah Atas. Anak jalanan direkrut dari anak-anak kampong aur, jalan
mahkamah, kalianda dan anak-anak jalanan lainnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang magang di rumah singgah KOPA. Terkadang
mereka juga menjadi relawan untuk mengajarkan edukasi pendidikan untuk
anak-anak di KOPA. Tidak sedikit juga mereka memberikan sumbangsi untuk
kepentingan KOPA sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan orang tua lebih
peduli dengan anak karena saat ini anak berhadapan dengan lingkungan
yang buruk dan saya sangat berharap semua kalangan menciptakan
lingkungan ramah anak,” ucap pak Shafri atau biasa dipanggil Pak Icap
yang merupakan salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Peduli Anak
(KOPA).
Sumber: Cerita Tentang Medan
Cek: http://komunita.id/?p=32838
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
Komunitas Peduli Anak (KOPA); Rumah Singgah Untuk Anak-Anak Jalanan
11 Jul, 2016
Eulis Utami
Profil Komunitas
0
863 views
Anak merupakan anugerah Tuhan terbesar yang patut kita syukuri. Anak
jalanan atau sering disingkat “anjal” adalah sebuah istilah umum yang
mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan.
Misalnya Pengamen, Pengemis, Anak Punk, dan lainnya. Khususnya di Kota
Medan terdapat begitu banyak anak jalanan yang patut diperlakukan secara
layak. Tak hanya diperlakukan secara layak, namun mereka juga
membutuhkan rumah singgah yang bisa mengajarkan mereka mengenai
pendidikan, etika maupun mental.
Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang berlokasi di Jalan Syahbandar No.23
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon merupakan salah satu sarana
pelayanan dan pembinaan anak di Kota Medan. KOPA juga dijadikan sebagai
rumah singgah untuk anak-anak, khususnya anak jalanan.
Seperti yang diharapkan semua anak, mereka menginginkan rumah yang bisa
bermain sambil belajar, dan KOPA menyediakannya. Selain itu KOPA yang
dididirikan dan dipimpin oleh Syafri Tanjung, Ajisman, Rinaldi, M.Yasmi
dan Zulfahmi tidak hanya memberikan edukasi pendidikan melainkan juga
edukasi agama dan pemahaman serta pengarahan mengenai mental anak
jalanan agar tetap stabil.
Hebatnya lagi tidak hanya edukasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, KOPA juga memberikan edukasi kerajinan seperti menyablon,
menjahit, serta berkreativitas sendiri. KOPA berharap jika suatu saat
rumah singgah tersebut tidak lagi menjadi pelabuhan anak jalanan namun
mereka dapat membuat kerajianan sendiri dan berdagang dengan hasil
kerajinan mereka. Dan dengan begitu secara otomatis angka anak jalanan
akan menurun. Terbukti, mereka yang kita anggap pencari perhatian,
pedagang justru telah membuat prestasi sendiri. Anak jalanan hasil
didikan KOPA mampu mengikuti tournament sepak bola jalanan di Brazil
pada tahun 2014.
KOPA telah berdiri 10 tahun. Namun masih saja ada yang kurang dalam
pengurusan KOPA. Kurangnya tenaga sosial dan sulit mengatur waktu
belajar mengajar menjadi salah satu faktor kendala. Kendala tersebut tak
menyurutkan semangat pembina KOPA dalam mengembangkan rumah singgah
tersebut. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi sama dengan
KOPA menjadi salah satu bukti perkembangan KOPA. PAUD yang memberikan
edukasi pada pagi hari juga menajadi salah satu tolak ukur KOPA sendiri.
Rumah singgah KOPA tak hanya menaungi anak jalanan tetapi juga anak
bermasalah. Dalam konteks ini anak bermasalah adalah anak yang tidak
memiliki orang tua dan memiliki keterbelakangan mental dalam hal kasih
sayang. KOPA menjadi jembatan anak jalanan serta anak bermasalah untuk
tetap mengarah kepada anak yang memiliki etika dan sopan santun yang
tinggi. Mayoritas siswa KOPA mulai dari anak paud sampai Sekolah
Menengah Atas. Anak jalanan direkrut dari anak-anak kampong aur, jalan
mahkamah, kalianda dan anak-anak jalanan lainnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang magang di rumah singgah KOPA. Terkadang
mereka juga menjadi relawan untuk mengajarkan edukasi pendidikan untuk
anak-anak di KOPA. Tidak sedikit juga mereka memberikan sumbangsi untuk
kepentingan KOPA sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan orang tua lebih
peduli dengan anak karena saat ini anak berhadapan dengan lingkungan
yang buruk dan saya sangat berharap semua kalangan menciptakan
lingkungan ramah anak,” ucap pak Shafri atau biasa dipanggil Pak Icap
yang merupakan salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Peduli Anak
(KOPA).
Sumber: Cerita Tentang Medan
Cek: http://komunita.id/?p=32838
Anak merupakan anugerah
Tuhan terbesar yang patut kita syukuri. Anak jalanan atau sering
disingkat “anjal” adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak
yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan. Misalnya Pengamen,
Pengemis, Anak Punk, dan lainnya. Khususnya di Kota Medan terdapat
begitu banyak anak jalanan yang patut diperlakukan secara layak. Tak
hanya diperlakukan secara layak, namun mereka juga membutuhkan rumah
singgah yang bisa mengajarkan mereka mengenai pendidikan, etika maupun
mental.
Komunitas Peduli Anak (KOPA) yang berlokasi di Jalan Syahbandar No.23
Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimoon merupakan salah satu sarana
pelayanan dan pembinaan anak di Kota Medan. KOPA juga dijadikan sebagai
rumah singgah untuk anak-anak, khususnya anak jalanan.
Seperti yang diharapkan semua anak, mereka menginginkan rumah yang bisa
bermain sambil belajar, dan KOPA menyediakannya. Selain itu KOPA yang
dididirikan dan dipimpin oleh Syafri Tanjung, Ajisman, Rinaldi, M.Yasmi
dan Zulfahmi tidak hanya memberikan edukasi pendidikan melainkan juga
edukasi agama dan pemahaman serta pengarahan mengenai mental anak
jalanan agar tetap stabil.
Hebatnya lagi tidak hanya edukasi seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, KOPA juga memberikan edukasi kerajinan seperti menyablon,
menjahit, serta berkreativitas sendiri. KOPA berharap jika suatu saat
rumah singgah tersebut tidak lagi menjadi pelabuhan anak jalanan namun
mereka dapat membuat kerajianan sendiri dan berdagang dengan hasil
kerajinan mereka. Dan dengan begitu secara otomatis angka anak jalanan
akan menurun. Terbukti, mereka yang kita anggap pencari perhatian,
pedagang justru telah membuat prestasi sendiri. Anak jalanan hasil
didikan KOPA mampu mengikuti tournament sepak bola jalanan di Brazil
pada tahun 2014.
KOPA telah berdiri 10 tahun. Namun masih saja ada yang kurang dalam
pengurusan KOPA. Kurangnya tenaga sosial dan sulit mengatur waktu
belajar mengajar menjadi salah satu faktor kendala. Kendala tersebut tak
menyurutkan semangat pembina KOPA dalam mengembangkan rumah singgah
tersebut. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang berlokasi sama dengan
KOPA menjadi salah satu bukti perkembangan KOPA. PAUD yang memberikan
edukasi pada pagi hari juga menajadi salah satu tolak ukur KOPA sendiri.
Rumah singgah KOPA tak hanya menaungi anak jalanan tetapi juga anak
bermasalah. Dalam konteks ini anak bermasalah adalah anak yang tidak
memiliki orang tua dan memiliki keterbelakangan mental dalam hal kasih
sayang. KOPA menjadi jembatan anak jalanan serta anak bermasalah untuk
tetap mengarah kepada anak yang memiliki etika dan sopan santun yang
tinggi. Mayoritas siswa KOPA mulai dari anak paud sampai Sekolah
Menengah Atas. Anak jalanan direkrut dari anak-anak kampong aur, jalan
mahkamah, kalianda dan anak-anak jalanan lainnya.
Tidak sedikit mahasiswa yang magang di rumah singgah KOPA. Terkadang
mereka juga menjadi relawan untuk mengajarkan edukasi pendidikan untuk
anak-anak di KOPA. Tidak sedikit juga mereka memberikan sumbangsi untuk
kepentingan KOPA sendiri.
“Saya berharap agar pemerintah bisa memperhatikan dan orang tua lebih
peduli dengan anak karena saat ini anak berhadapan dengan lingkungan
yang buruk dan saya sangat berharap semua kalangan menciptakan
lingkungan ramah anak,” ucap pak Shafri atau biasa dipanggil Pak Icap
yang merupakan salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Peduli Anak
(KOPA).
Sumber: Cerita Tentang Medan
Cek: http://komunita.id/?p=32838
Pembayaran/Transfer via rekening dapat teman-teman lakukan pada bank di bawah ini.
"Bahagiakan hati dengan MEMBERI, lapangan jiwa dengan SEDEKAH, Hidup
ini mencari bekal bukan menambah beban, Apa yang ada dalam genggaman
kita adalah beban, sedang yang kita barikan adalah bekal. Lepaskan apa
yang ada dalam genggaman kita untuk agamanya, maka Allah akan melepaskan
apa yang ada ditangannya untuk kita".
No. Rekekening Bank BTN Untuk Donasi dan Sumbangan:
MEDIA DONASI DAN SUMBANGAN: <> <> <>
Donasi
Kami menerima bantuan berupa materi seperti sumbangan berupa Uang Tunai, pakaian layak
pakai, buku layak baca, uang dan atau sumbangan dalam bentuk lain yang
dapat kita salurkan kepada adik-adik kita semua.
Kami
menerima bantuan Zakat, Sedekah, Wakaf, Hibah, Qurban dllnya berupa
Uang dan materi seperti sumbangan pakaian layak pakai, buku layak baca,
uang dan atau sumbangan dalam bentuk lain yang dapat kita salurkan
kepada Anak-anak Jalanan, Fakir & Miskin, Yatim-Piatu, Gelandangan
& Pengangguran dan Janda-Janda miskin.
No. Rekekening Donasi & Sumbangan Bank BTN:No.Account Rekening
Zakat, Sedekah, Infaq, Wakaf, Hibah dan lain-lain: 1261901570015287,
Atas Nama: Mohammad Abduh, Bank BTN KPC Jatiasih Kota Bekasi Selatan.
#BERBAGI ITU BUKAN MUSIMAN#
Kutipan Favorit;
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
[QS. Al-Baqarah : 261]
PERNIAGAAN YANG TIDAK PERNAH MERUGI
"Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan
melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,"
(QS. Al-fatir :29).
Alamat Lengkap Kopaja Bekasi; Perumahan
Nasional 1, jalan belimbing 3, No.21 A, Kranji., Bekasi, Jawa Barat.
Komunitas
Peduli Pendidikan Anak Jalanan (KOPPAJA) adalah sebuah komunitas yang membawa
misi memberikan pendidikan khususnya kepada anak–anak yang menggantungkan
hidupnya di jalanan.
Tags:
anak-anak,guru,anak jalanan,pengajar muda,komunitas pendidikan,relawan pengajar
#TimKopajaIndonesia
#KOPAJAINDONESIA
#DKIJAKARTA
#KamiPeduliKarenaItuKamiBerbagi
LAMPIRAN (PARA DONATUR KOPAJA INDONESIA);
[via transfer – dengan konfirmasi]
- Zahratul Istiqomah: Rp. 500.000
- Slamet & Emi: Rp. 650.000
- Erwiyandari: Rp. 100.000
- Rosyida: Rp. 50.000
- Citra Sumarmi: Rp. 300.000
- Sari: Rp. 300.000
- Rosyida: Rp. 50.000
- Citra Sumarmi: Rp. 300.000
- Wahyu W: Rp. 100.000
- Agung Setiawan: Rp. 200.000
- Helmiah: Rp. 50.000
[via tunai]
- Penjualan pin 2pcs: Rp. 10.000
- Jeruk Sunkist: Rp. 20.000
- Jeruk Sunkist: 100.000
- Penjualan kalender 1 (Esa): Rp. 50.000
- Penjualan kalender 2 (Lukman) : Rp. 30.000
- Penjualan kalender (Elip): Rp. 15.000
- Penjualan kalender (Tita): Rp. 30.000
- Penjualan kalender ( Fitri): Rp. 20.000
- Penjualan pin 2 : Rp. 10.000
- Penjualan kalender 6 (Whigo): Rp. 90.000
- Penjualan kalender 11 (Lukman): Rp. 165.000
- 27 Desember 2016, penjualan kalender 2 (Lala) : Rp. 100.000
- 28 Desember 2016, penjualan kalender 10 (Lala): Rp.150.000
- 28 Desember 2016, penjualan kalender 2 (Astri): Rp. 30.000
- 29 Desember 2016, penjualan kalender 3 (Eggy): Rp. 50.000
- 30 Desember 2016, penjualan kalender 2 (Erma): Rp. 30.000
- 30 Desember 2016, penjualan kalender 1 (Nining): Rp. 20.000
- 31 Desember 2016, penjualan kalender 3 (Esa): Rp. 45.000
- 1 Januari 2017, penjualan kalender 2 (Rokhim): Rp. 30.000
- 1 Januari 2017, penjualan kalender 1 (Bastian): Rp. 15.000
- 1 Januari 2017, Rosyida Rp. 50.000
- 2 Januari 2017, penjualan kalender 1 (Meila): Rp. 15.000
- 4 Januari 2017, penjualan kalender 2 (Lala): Rp. 30.000
- 6 Januari 2017, I’in Rp. 40.000
- 6 Januari 2017, Pipit Rp. 110.000
- 7 Januari 2017, penjualan kalender 7 (Lukman): Rp. 115.000
- 9 Januari 2017, penjualan kalender 5 (Wendi): Rp. 100.000
- 15 Januari 2017, penjualan kalender 2 (Dini): Rp. 30.000
- 18 Januari 2017, penjualan kalender 2 (Koko): Rp. 30.000
- 18 Januari 2017, Jeruk Sankist : Rp. 100.000
- 18 Januari 2017, penjualan kalender 2 (Jeruk sankist): Rp. 50.000
- 18 Januari 2017, penjualan kalender 1 (Iin): Rp. 50.000
- 18 Januari 2017, penjualan kalender 1 (ikhul): Rp. 15.000
- 28 Januari 2017, penjualan kalender 8 (Zein): Rp. 120.000
- 1 Februari 2017, penjualan kalender 1 (Astri): Rp. 15.000
- 1 Februari 2017, Isnin khoiriyah : Rp. 500.000
- 5 Februari 2017, Esa : Rp. 50.000
- 10 Februari 2017, penjualan kalender 2 (Erin): Rp. 30.000
**ket.: Harga produksi kalender @Rp. 10.000, sisa pembelian dan keuntungan 100% akan dimasukkan kas PAYPAL sebagai Infaq
LAMPIRAN (DAFTAR PEMBELIAN PAKET SEMBAKO)
- Beras Pak Tani 25kg @Rp. 225.000
- Sariwangi sachet Rp. 15.900
- Minyak Sunco refil 2Lt 2pcs x Rp. 23.000 = Rp. 46.000
- ABC special Grade melon Rp. 16.300
- Mie keriting kuda menjangan Rp. 27.500
- Tepung kobe putih 900gr Rp. 17.700
- Kecap sedap botol plastik Rp. 15. 800
- Garam meja refina Rp. 2.500
- Gula 2kg Rp. 25.000
- H&S Shampo Rp. 39.200
- Kapurbarus Rp. 20.000
- Kapurbarus warna Rp. 6.960
- Sabun ekonomi lemon 3pcs @Rp. 1.800 = Rp. 5.400
- Soklin higienis 1,8kg 2pcs @Rp. 23.000 = Rp. 46.000
- Sabun medicare 10pcs @Rp. 1.700 = Rp. 17.000
- Laurier 2pcs @Rp. 10.300 = Rp. 20.600
- Sikat formula 9pcs @Rp. 2.100 = Rp. 18.900
- Pepsoden 190gr 12pcs @Rp. 7.000 = Rp. 84.000
- Club gelas 3dus @Rp. 14.500 = Rp. 43.500
Kode bank terlengkap di Indonesia. Dikurasi dan diurutkan oleh Flip berdasarkan frekuensi pencarian.
Bank yang ditebalkan adalah bank yang didukung oleh Flip. Flip adalah aplikasi untuk melakukan transfer antar bank tanpa biaya.
https://flip.id/kode-bank
KODE BANK NEGARA, SWASTA, DAN SYARIAH
| KODE BANK |
BANK BCA |
014 |
BANK MANDIRI |
008 |
BANK BNI |
009 |
BANK BNI SYARIAH |
009 |
BANK BRI |
002 |
BANK SYARIAH MANDIRI |
451 |
BANK CIMB NIAGA |
022 |
BANK CIMB NIAGA SYARIAH |
022 |
BANK MUAMALAT |
147 |
BANK BRI SYARIAH |
422 |
BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) |
200 |
PERMATA BANK |
013 |
BANK DANAMON |
011 |
BANK BII MAYBANK |
016 |
BANK MEGA |
426 |
BANK SINARMAS |
153 |
BANK COMMONWEALTH |
950 |
BANK OCBC NISP |
028 |
BANK BUKOPIN |
441 |
BANK BCA SYARIAH |
536 |
BANK LIPPO |
026 |
CITIBANK |
031 |
BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) |
213 |
JENIUS |
213 |
INDOSAT DOMPETKU |
789 |
TELKOMSEL TCASH |
911 |
KODE BANK DAERAH |
KODE BANK |
BANK JABAR |
110 |
BANK DKI |
111 |
BPD DIY |
112 |
BANK JATENG |
113 |
BANK JATIM |
114 |
BPD JAMBI |
115 |
BPD ACEH |
116 |
BANK SUMUT |
117 |
BANK NAGARI |
118 |
BANK RIAU |
119 |
BANK SUMSEL |
120 |
BANK LAMPUNG |
121 |
BPD KALSEL |
122 |
BPD KALIMANTAN BARAT |
123 |
BPD KALTIM |
124 |
BPD KALTENG |
125 |
BPD SULSEL |
126 |
BANK SULUT |
127 |
BPD NTB |
128 |
BPD BALI |
129 |
BANK NTT |
130 |
BANK MALUKU |
131 |
BPD PAPUA |
132 |
BANK BENGKULU |
133 |
BPD SULAWESI TENGAH |
134 |
BANK SULTRA |
135 |
KODE BANK LAINNYA |
KODE BANK |
BANK EKSPOR INDONESIA |
003 |
BANK PANIN |
019 |
BANK ARTA NIAGA KENCANA |
020 |
BANK BUANA IND |
023 |
AMERICAN EXPRESS BANK LTD |
030 |
CITIBANK N.A. |
031 |
JP. MORGAN CHASE BANK, N.A. |
032 |
BANK OF AMERICA, N.A |
033 |
ING INDONESIA BANK |
034 |
BANK MULTICOR |
036 |
BANK ARTHA GRAHA |
037 |
BANK CREDIT AGRICOLE INDOSUEZ |
039 |
THE BANGKOK BANK COMP. LTD |
040 |
THE HONGKONG & SHANGHAI B.C. (BANK HSBC) |
041 |
THE BANK OF TOKYO MITSUBISHI UFJ LTD |
042 |
BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA |
045 |
BANK DBS INDONESIA |
046 |
BANK RESONA PERDANIA |
047 |
BANK MIZUHO INDONESIA |
048 |
STANDARD CHARTERED BANK |
050 |
BANK ABN AMRO |
052 |
BANK KEPPEL TATLEE BUANA |
053 |
BANK CAPITAL INDONESIA |
054 |
BANK BNP PARIBAS INDONESIA |
057 |
BANK UOB INDONESIA |
023 |
KOREA EXCHANGE BANK DANAMON |
059 |
RABOBANK INTERNASIONAL INDONESIA |
060 |
ANZ PANIN BANK |
061 |
DEUTSCHE BANK AG. |
067 |
BANK WOORI INDONESIA |
068 |
BANK OF CHINA LIMITED |
069 |
BANK BUMI ARTA |
076 |
BANK EKONOMI |
087 |
BANK ANTARDAERAH |
088 |
BANK HAGA |
089 |
BANK IFI |
093 |
BANK CENTURY |
095 |
BANK MAYAPADA |
097 |
BANK NUSANTARA PARAHYANGAN |
145 |
BANK SWADESI |
146 |
BANK MESTIKA |
151 |
BANK METRO EXPRESS |
152 |
BANK MASPION |
157 |
BANK HAGAKITA |
159 |
BANK GANESHA |
161 |
BANK WINDU KENTJANA |
162 |
HALIM INDONESIA BANK |
164 |
BANK HARMONI INTERNATIONAL |
166 |
BANK QNB KESAWAN |
167 |
BANK HIMPUNAN SAUDARA 1906 |
212 |
BANK SWAGUNA |
405 |
BANK JASA JAKARTA |
427 |
BANK BISNIS INTERNASIONAL |
459 |
BANK SRI PARTHA |
466 |
BANK JASA JAKARTA |
472 |
BANK BINTANG MANUNGGAL |
484 |
BANK MNC/BANK BUMIPUTERA |
485 |
BANK YUDHA BHAKTI |
490 |
BANK MITRANIAGA |
491 |
BANK AGRO NIAGA |
494 |
BANK INDOMONEX |
498 |
BANK ROYAL INDONESIA |
501 |
BANK ALFINDO |
503 |
BANK SYARIAH MEGA |
506 |
BANK INA PERDANA |
513 |
BANK HARFA |
517 |
PRIMA MASTER BANK |
520 |
BANK PERSYARIKATAN INDONESIA |
521 |
BANK AKITA |
525 |
LIMAN INTERNATIONAL BANK |
526 |
ANGLOMAS INTERNASIONAL BANK |
531 |
BANK DIPO INTERNATIONAL |
523 |
BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI |
535 |
BANK ARTOS IND |
542 |
BANK PURBA DANARTA |
547 |
BANK MULTI ARTA SENTOSA |
548 |
BANK MAYORA |
553 |
BANK INDEX SELINDO |
555 |
BANK VICTORIA INTERNATIONAL |
566 |
BANK EKSEKUTIF |
558 |
CENTRATAMA NASIONAL BANK |
559 |
BANK FAMA INTERNASIONAL |
562 |
BANK SINAR HARAPAN BALI |
564 |
BANK HARDA |
567 |
BANK FINCONESIA |
945 |
BANK MERINCORP |
946 |
BANK MAYBANK INDOCORP |
947 |
BANK OCBC – INDONESIA |
948 |
BANK CHINA TRUST INDONESIA |
949 |
Pembayaran/Transfer via rekening dapat teman-teman lakukan pada bank di bawah ini.
"Bahagiakan hati dengan MEMBERI, lapangan jiwa dengan SEDEKAH, Hidup
ini mencari bekal bukan menambah beban, Apa yang ada dalam genggaman
kita adalah beban, sedang yang kita barikan adalah bekal. Lepaskan apa
yang ada dalam genggaman kita untuk agamanya, maka Allah akan melepaskan
apa yang ada ditangannya untuk kita".
No. Rekekening Bank BTN Untuk Donasi dan Sumbangan:
MEDIA DONASI DAN SUMBANGAN: <> <> <>
Donasi
Kami menerima bantuan berupa materi seperti sumbangan berupa Uang Tunai, pakaian layak
pakai, buku layak baca, uang dan atau sumbangan dalam bentuk lain yang
dapat kita salurkan kepada adik-adik kita semua.
Kami
menerima bantuan Zakat, Sedekah, Wakaf, Hibah, Qurban dllnya berupa
Uang dan materi seperti sumbangan pakaian layak pakai, buku layak baca,
uang dan atau sumbangan dalam bentuk lain yang dapat kita salurkan
kepada Anak-anak Jalanan, Fakir & Miskin, Yatim-Piatu, Gelandangan
& Pengangguran dan Janda-Janda miskin.
No. Rekekening Donasi & Sumbangan Bank BTN:No.Account Rekening
Zakat, Sedekah, Infaq, Wakaf, Hibah dan lain-lain: 1261901570015287,
Atas Nama: Mohammad Abduh, Bank BTN KPC Jatiasih Kota Bekasi Selatan.
#BERBAGI ITU BUKAN MUSIMAN#
Kutipan Favorit;
“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
[QS. Al-Baqarah : 261]
PERNIAGAAN YANG TIDAK PERNAH MERUGI
"Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan
melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,"
(QS. Al-fatir :29).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar